BA 210

by - January 26, 2017

Ruangan berukuran sekitar lima kali lima meter persegi di lantai dua gedung BA itu menjadi 'kawah candradimuka' (halah) bagi saya. Empat bulan lamanya menimba ilmu lewat kegiatan magang di ruang itu; Kantor Tim Media Fisipol UGM :)

Berawal dari scrolling timeline Line dan melihat pengumuman kesempatan magang di Tim Media pada di akun Line resmi Fisipol, saya yang waktu itu tengah disibukkan dengan persiapan sidang skripsi memutuskan untuk mendaftar. Melengkapi berkas persyaratan yang ditentukan oleh pengumuman yang tertera di OA Line tersebut. Tak ada salahnya mencoba, pikir saya. Apalagi berkecimpung di bidang media informasi selalu menarik bagi saya. Keinginan untuk magang di suatu tempat sebelum menamatkan pendidikan strata satu sebenarnya sudah ada sejak lama. Sempat ingin magang di lembaga tinggi negara atau di televisi swasta seperti beberapa tema, namun saya tak sanggup meminta uang saku kepada orang tua untuk sejenak magang di ibu kota. Oleh karena itu, magang di kampus menjadi pilihan bagi saya. Setelah melewati tes psikotes dan wawancara, akhirnya saya menerima email yang menerangkan bahwa saya diterima magang di Tim Media Fisipol. Alhamdulillah :)

Pertemuan saya dengan Manajer Tim Media, Mbak Ian Agisti adalah pada suatu sore, tepat setelah saya sidang skripsi. Masih dengan dresscode putih hitam, saya menemui beliau di ruang BA 210. Saat itu, saya langsung diberi tugas pertama: melakukan liputan pada acara Smart City Symposium 2016 di Gedung Lengkung Pascasarjana UGM. Dua hari setelah penugasan, saya datang ke acara yang dimaksud (saat itu saya bahkan belum bertemu teman magang saya yang lain). Ternyata, acara ini dihadiri oleh begitu banyak media lokal maupun nasional, bahkan saya melihat mbak-mbak yang tampak begitu keren mengenakan seragam Net TV dan Metro TV. Jujur, saat itu saya agak tegang dan merasa sungguh cupu diantara para jurnalis yang hadir hahaha. Apalagi ketika ada sesi press conference bersama Menteri Dalam Negeri, Dirut Microsoft Indonesia, perwakilan UGM, dan Dekan Fisipol, itu adalah pertama kali saya menghadiri press conference secara langsung sebagai peliput acara. But, i need to learn so fast from them, from the journalist around me. Malamnya liputan acara saya kirimkan ke manajer kami, Mbak Ian. Itulah pertama kalinya, tulisan saya dimuat di website kampus :')

Beberapa hari kemudian, digelar first gathering seluruh peserta magang di kantor kecil kami. Seluruh teman magang adalah orang yang sama sekali baru bagi saya, mungkin ada satu dua orang yang pernah saya lihat beberapa kali di kampus. Tapi saya belum pernah sekalipun berbicara secara langsung dengan mereka. Make new friends in this age sounds great, so...why not? :D Pada pertemuan itu, kami berkenalan, membicarakan gambaran pekerjaan kami nantinya, dan menyusun jadwal workshop. Ya, Mbak Ian memang menggelar beberapa workshop untuk kami dengan pembicara adalah orang-orang yang sudah lama menggeluti bidang media sosial, seperti Mas Andin Rahmana (ACE Hardware), Mas Brama Danuwinata (VML Indonesia), dll. Meski bukan lewat acara workshop khusus, kami juga pernah berbincang-bincang sembari menimba ilmu dari Mbak Amalia Prabowo (CEO Havas Worldwide Jakarta). Minggu-minggu pertama kami pun disibukkan dengan workshop dan perencanaan konten, 'menentukan arah' media sosial yang kami kelola nantinya.




Bersama teman-teman penggemar wafer Rich**se Nab*ti ini, saya belajar begitu banyak hal baru. Dengan background pendidikan Manajemen dan Kebijakan Publik, magang di Tim Media menjadi pengalaman yang sama sekali lain bagi saya. Saya menikmati setiap proses belajar, tak hanya dari workshop, tapi juga dari pekerjaan harian kami di kantor. Dari setiap liputan acara dan wawancara dengan narasumber pun selalu ada hal menarik yang dapat dipelajari. Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan belajar di Tim Media Fisipol, bisa dibilang hampir setiap hari baru berarti mendapat ilmu baru.

Empat bulan terasa begitu singkat ketika hari perpisahan tiba dan ruang BA 210 menjadi saksi kebersamaan kami. Saksi atas pertukaran ide-ide untuk penyusunan sejumlah konten yang kami unggah di berbagai akun media sosial resminya Fisipol, termasuk evaluasinya. Saksi atas canda tawa kami yang semakin hari semakin lepas setelah pada awalnya malu-malu. Saksi rapat suatu campaign, rapat pembuatan video company profile, hingga rapat-rapat rutin lainnya. Bahkan saksi atas keriuhan kami ketika beberapa kali pesanan P*D datang yang kemudian menjadi hening seketika saat potongan-potongan pizza memuhi mulut kami hahaha (yup, ini kawan-kawan sepermagangan doyan pesen P*D). Hingga...saksi atas kegiatan nonton bareng videonya Dek Karin dan Younglex nyanyi "kalian semua suciiiih aku penuh dosaaah..." (termasuk parodi-parodinya) :P

Saya mungkin tak bisa bikin kalimat-kalimat manis atau kalimat yang katanya 'getir' kayak si Oji...but, i just wanna say...terimakasih atas kerjasama dan kebersamaan selama empat bulan yang begitu berharga. Terimakasih pula atas kesempatan yang diberikan kepada saya, bahagia rasanya dapat sedikit berkontribusi untuk fakultas tercinta lewat magang ini. Bersyukur sekali mengenal kalian, sungguh saya telah belajar banyak dari kalian; Mbak Ian, Mbak Arupi, Koko, Diah, Masle, Oji, Indra, dan Taufiq, juga Mas Dana dan Wulan. Semoga pertemanan kita tak berhenti di empat bulan saja, tapi hingga seterusnya. Keep struggling to make your big dreams come true!! Good luck!




Yogyakarta, 24 Januari 2017
Sambil dengerin Boyce Avenue feat. Alex Goot - A Thousand Miles :')

You May Also Like

0 comments