Sebuah Kesempatan: MDP V Net Mediatama Television

by - March 27, 2017

Sabtu sore, seminggu lalu, saya mendapat email dari Net Mediatama (perusahaannya Net TV) yang menyatakan bahwa saya lolos seleksi administrasi Media Development Program V (MDP V) dan mendapat undangan tes tertulis untuk tanggal 22 Maret 2017. Bekerja di industri media memang menjadi sebuah impian bagi saya sejak kecil. Mungkin banyak yang tanya, lah jurusanmu apa kok daftar Net? Nah, tentang ini Net sendiri sebenernya membuka kesempatan tak hanya buat lulusan komunikasi, broadcasting, dan sejenisnya. Di syarat yang terpampang di web pun tertulis “bachelor degree of any major”. Mungkin, mengelola media selain butuh ilmunya juga butuh passion, komitmen, dan ide-ide segar kali yaa, yang mungkin aja bisa datang dari lintas jurusan ini hehe. Balik lagi ke topik utama, begitu melihat pengumuman lowongan MDP V ini, saya langsung kepo web rekrutmen-nya Net, lalu mendaftar beberapa hari kemudian. Maka, ketika membaca pengumuman undangan psikotes sore itu, saya begitu antusias :)

ID Card untuk tes psikotes di SICC.

If you get a chance, take it! No one said that it would be easy, but it would be worth it! Sebuah quotes yang cukup membekas dalam benak saya yang membuat saya mengambil kesempatan tes MDP V ini, bismillah. Psikotes MDP V hanya diadakan di satu lokasi yaitu Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, yang mana saya belum pernah kesana sama sekali. Saya sadar sejak awal, bahwa mendaftar kerja yang lokasi tesnya hanya di Jakarta (kemudian geser ke Bogor) bakal butuh biaya, tapi ini sebuah kesempatan untuk mewujudkan impian. Give it try! Pikir saya waktu itu. Saya pun menghubungi seorang kawan yang dulu juga mendaftar MDP V, syukurlah dia juga lolos. Kami membuat grup yang isinya teman-teman sejurusan yang lolos MDP V. Untuk apa lagi kalau bukan untuk membicarakan masalah transportasi ke lokasi tes. Alhamdulillah, Ibu pun mengizinkan saya berangkat ke Bogor. Malam itu juga, kami memesan tiket kereta. Rencananya kami berangkat berempat dari Jogja (saya, sepupu saya, dan dua orang kawan sejurusan).

Transportasi Jogja – Bogor – Jogja

Setelah tanya-tanya transportasi ke seorang kawan yang cukup expert, kami memesan tiket kereta api Progo jurusan Lempuyangan – Jatinegara seharga Rp125.000. Kereta berangkat Selasa sore pukul 14.30 dan sampai Jatinegara jam 23.30. Teman kami menyarankan agar kami kemudian naik KRL ke Bojong Gede, kemudian naik Grab ke SICC. KRL baru beroperasi pukul enam pagi, berarti kami harus menunggu beberapa jam di Jatinegara. Setelah browsing-browsing info dan memastikan Jatinegara aman untuk bermalam (maklum, kami berempat jarang jalan-jalan jauh) kami pun optimis bakal bobok di stasiun. Tapi kami punya pertimbangan lain beberapa jam sebelum berangkat, yakni bakal naik Grab ke hotel begitu sampai di Jatinegara, dan benar saja kami akhirnya naik Grab dari Jatinegara ke Lorin Hotel. Alhamdulillah masih ada driver Grab yang bersedia mengantar semalam itu. Sekitar satu jam perjalanan Jatinegara – Bogor. Tarifnya? Cukup Rp120.000 (masih dibagi berempat). Kami pun hanya cukup menunggu enam menit setelah turun dari kereta. Plus satu untuk taksi online.

Paginya, dari Lorin Hotel ke lokasi tes di SICC, kami naik Grab lagi. Tarifnya? Cukup Rp15.000 saja. Itupun ga jadi bayar karena kami dapat voucher Rp20.000 hehehe.

Kami sudah memesan tiket pulang juga pada malam yang sama kami pesan tiket berangkat. Biar nggak bingung pulangnya dan biar nggak kehabisan tiket murah heheh. Kami memesan tiket kereta api Progo jurusan Pasar Senen – Lempuyangan dengan harga sama seperti tiket berangat. Usai tes di SICC, sekitar pukul 18.30 WIB, kami mencoba memesan taksi online dari dua aplikasi berbeda. Tapi ternyata susah sekali. Sepertinya ribuan orang yang baru saja mengikuti tes MDP V ini pesen taksi online semua (halah), makanya susah banget dapatnya. Apalagi sinyal di lokasi yang cukup lemah. Syukurlah saya punya kenalan selama tes yang ternyata kakak tingkat se-fakultas, Mbak Ika namanya. Kami kemudian chat via Instagram. Ternyata Mbak Ika sudah dalam perjalanan ke Pasar Senen, dia kemudian membantu kami mencari taksi online lewat bantuan supir taksi online yang dia tumpangi. Terimakasih Mbak Ika dan driver Grab-nya :) Kami pun harus menunggu sekitar tiga puluh menitan karena lokasi driver kami jauh. Tak apalah, semoga masih kesampaian. Taksi online yang kami pesan baru datang ketika waktu mendekati pukul setengah sembilan malam. Pasalnya, kami dan si bapak driver sama-sama bingung mengarahkan tempat ketemu, panjang ceritanya, mana sempat dipalak juga itu bapak drivernya. Tapi syukurlah, berkat si bapak yang memacu mobilnya dengan cukup kencang (tapi sungguh, bapaknya ini nyetirnya enak, jadi nggak ngeri) kami sampai di stasiun Pasar Senen jam sepuluh malam, sekitar setengah jam sebelum jadwal keberangkatan. Leganya, sepanjang hampir delapan jam perjalanan kami habiskan waktu dengan tidur heheh.

Hotel + Makan

Kami menginap di Lorin Hotel di area Sirkuit Sentul, deket banget sama sirkuitnya hingga di pagi hari kami bisa melihat pembalap latihan di Sentul. Sebenernya yang sewa hotel itu teman saya, Lili. Saya dan tiga orang lain yang berangkat bareng, cuma numpang. Tolong nggak usah tanya posisi tidurnya gimana, yang penting ada tempat buat rebahan aja udah alhamdulillah. Perjuangan job seeker lho yaa :’) Lokasi hotel pun cukup dekat dengan SICC, hanya sekitar lima kilometer. Rencananya kami mau patungan bayar hotelnya, tapi ternyata Lili ini nggak mau dikasih uang iuran.Thanks a lot, Lili. Semoga kebaikanmu dibalas Allah SWT :* Nah, karena Lili harus check out jam 12 dari hotel, jadilah kami membawa tas berisi baju, makanan, dll ke lokasi tes which is berat banget apalagi pas antri berdiri, tapi nggak apa-apa. Kami tetap semangat kok!

Sementara makannya, kami sudah bawa bekal roti dan snack dari Jogja. Tapi tentu saja kami butuh sarapan nasi sebelum tes. Nggak lucu kalau tes malah masuk angin karena telat makan kan? Berhubung makanan di hotel harganya bikin ngilu, kami memesan makanan dari luar via GoFood, sarapan (sesungguhnya brunch sih bukan sarapan lagi) makanan cepat saji dengan harga yang lumayan ‘wajar’. Kami hanya makan sekali itu, selebihnya memanfaatkan perbekalan kami (itupun masih sisa sesampainya di Jogja).

Psikotes MDP V

Dari tadi cerita masalah teknis, saatnya cerita apa yang ada di MDP V. Berdasarkan riset yang disampaikan Pak Wishnutama, Net Mediatama Indonesia ini memang termasuk perusahaan yang cukup diminati job seeker, beberapa level di bawah Pertamina dan Telkom. Maka nggak heran ketika pendaftarnya mencapai lima puluhan ribuan. tak hanya datang dari Jawa tapi juga dari Aceh, Banjarmasin, Lampung, dsb. Psikotes hanya dilaksanakan pada Rabu, 22 Maret 2017 dan dibagi dalam dua batch, pukul 09.00 dan pukul 13.00. Saya dan ketiga teman saya mendapat jadwal di batch kedua, sedangan Lili di batch pertama. Kami diharuskan hadir dua jam sebelum waktu tes. Sejak jam 11 kami sudah stand by di SICC dan melihat buanyaaknya pendaftar. Sayangnya, tes batch kedua dilaksanakan cukup ngaret. Pukul tiga kurang saya baru berhasil masuk SICC. Tes sendiri dimulai setelah setengah jam kemudian.

Gate masuk peserta tes, disesuaikan dengan nomor peserta.

The crowd inside SICC. Yes, itu job seeker semua, guys :')

Pesan saya, kalau mau tes kerja apapun, usahakan sarapan dulu dan bawa bekal makanan dan minuman, buat jaga-jaga dari ancaman kelaparan hehe. Kalau sekiranya lokasi tes bakal panas, nggak ada salahnya lho bawa kipas haha.

Piskotes MDP V terdiri atas dua macam: tes pauli  untuk melihat ketahanan kita terhadap tekanan kerja dan tes kepribadian DISC untuk melihat kecocokan kepribadian kita dengan kebutuhan perusahaan.  Bagi saya, ini adalah kali pertama melaksanakan tes pauli, dan saya hanya bisa mengerjakan satu halaman depan ditambah seperempat halaman belakang, sementara Mbak Ika di sebelah saya bisa mengerjakan satu setengah halaman lebih. Mantap sekali ini mbaknya.

Hasil tes psikotes diumumkan sehari kemudian, jika lolos maka kalian akan menghadapi tes psikotes tahap selanjutnya. Berdasarkan ngobrol sama Mbak Ika yang lolos ini sih, tes tahap kedua itu ada tes CIFT, tes fokus, tes ketelitian sama tes kreativitas. Hasil tes tahap kedua ini juga diumumkan sehari setelah pelaksanaan tes yang kemudian diakhiri dengan tes wawancara. So, if you wanna join Net Mediatama, prepare yourself for that kind of test :) Dan inget, pengumumannya berurutan harinya, jadi kalau kamu dari luar kota lokasi tes, prepare yourself to stay longer in Bogor or maybe Jakarta, etc.

Something Wonderful…

Psikotes MDP V ini nggak cuma bikin kita dateng, ikut tes lalu pulang. Pihak panitia juga menghadirkan cast The East dan Ok-Jek ke lokasi acara. Meski dari kejauhan, saya cukup seneng bisa lihat Mbak Gista Putri dan Mas Ibnu Jamil hehe.

Menjelang tes, juga ada stand-up comedy dari para peserta tes. Asli, ini lucu banget. Masnya yang stand-up bener-bener sante pembawaannya, humornya alami, asyik, dan bener-bener mencairkan suasana. Kamu TOP banget, Mas haha.

Yang paling berkesan tentu saja ketika Pak Wishnutama presentasi usai tes dilaksanakan. God, Pak Wishnutama ini sungguh charming! Beliau menyampaikan beberapa hal tentang Net dan cita-cita yang ingin dicapai untuk bikin konten-konten televisi yang berkualitas. Duh, jadi makin ingin terlibat di Net TV. Semacam acara CEO Talk yang diadakan CfDS UGM tapi dengan ruangan yang very much bigger, audiens yang begitu banyak, dan pembicaranya Pak Wishnutama.


"Jika kalian hanya ingin sekedar mencari pekerjaan dan nafkah, Net Mediatama bukan tempat kalian. Tetapi jika kalian mempunyai mimpi besar untuk membuat perubahan yang jauh lebih baik,
ini adalah tempat kalian."

(Pak Wishnutama, CEO Net Mediatama)

Satu hal yang sangat emosional bagi saya adalah ketika Pak Wishnutama memutarkan video behind the scene acara ulang tahun Net TV yang ketiga, SICC menjadi gelap dan video itu dibuka dengan suara rekaman HT Pak Wishnutama yang mengatakan bahwa beliau memimpin langsung acara Net 3.0 tersebut. Masyaallah, saya merinding dan berkaca-kaca, haru, haru, bahagia, entahlah apa namanya. Terserah mau dibilang lebay, but that’s how i feel. Saya merasakan sensasi yang sama ketika dulu pertama masuk Grha Sabha Permana UGM dan disambut sebagai mahasiswa SNMPTN Undangan :”) So…emotional!

Sehari berikutnya, pengumuman tes psikotes untuk ke tahap selanjutnya pun diumumkan. Menjelang maghrib, sepulang dari kantor, kenalan saya selama tes mengabarkan kalau pengumuman sudah keluar dan memberikan file PDF berisi nomor-nomor yang lolos. Sayangnya, saya dan teman-teman saya yang satu hotel belum ada yang lolos psikotes MDP V ini. Tak apa, mungkin belum rejekinya, toh rejeki juga nggak bakal ketukar kan? Saya pribadi cukup bahagia. Tidak, saya tidak kapok sudah sampai Bogor dan belum lolos. Ini justru menjadi pengalaman berharga bagi saya, kesempatan berharga bagi saya. Mungkin saya harus berjuang lebih keras lagi, berdoa lebih giat lagi. Allah punya rencana lain untuk saya, juga untuk teman-teman lain yang mungkin belum lolos MDP V ini. Setelah MDP V, saya justru makin semangat mengikuti tes kerja lainnya. Bismillah! Doakan yang terbaik ya!

Demikian tulisan yang cukup panjang ini saya tulis. Semoga bermanfaat bagi kawan-kawan atau adik-adik yang ingin mendaftar MDP Net TV tahun depan (mungkin), semoga bermanfaat juga buat ajang silaturahim kawan seperjuangan MDP V yang kali aja nemu tulisan ini hehe. Tetap semangat yaa, good people! :D

Selamat kepada teman-teman yang lolos psikotes MDP V, especially Mbak Ika dan Nabilla (mbak-mbak dari Kediri yang mau bareng ke SICC dari Lorin tapi nggak jadi). Selamat juga kepada kawan-kawan yang lolos hingga akhir, semangat berjuang dan berkarya menyajikan tontonan berkualitas bagi bangsa!
Salam hangat dari saya, Nurul, peserta MDP V :)


Magelang, 27 Maret 2017 | 01.31 WIB
Pasca kemenangan 4 –1 Jerman atas Azerbaijan
(kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa)

You May Also Like

4 comments

  1. Wah, bacanya aja udah seru banget.
    Itu posisi testnya mirip test masuk PTN ya, banyak banget pesertanya sampai nyaris menuhin gedung.
    Jangan putus asa mencari, Insya Allah rejeki gak ke mana ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Ratna...seperti tes masuk PTN saking banyaknya peserta tes hehehe.
      Siap, Mbak! Tetap semangat :D

      Delete
  2. Tulisan Mba ngalir banget, saya suka bacanya. Keren memang NET ini. Setidaknya, setiap apa yang dilalui menjadi cerita yang menarik untuk dibagikan, ya Mba. Tetap semangat!

    ReplyDelete
  3. Baca dari awal sampai akhir dan berkaca-kaca juga baca quotesnya Pak Wisnutama, Pengalaman Mba Nurul bisa jadi pelajaran buat saya, Thanks:)

    ReplyDelete